Bagian terakhir cerita misteri Gunung Rajabasa, selalu melakukan ritual izin sebelum pendakian.
Seorang pria tua tiba-tiba muncul dari balik pepohonan, mengejutkan Ardi. “Kamu
tersesat?”
Andi menjelaskan situasi mereka. Pria tua itu tersenyum misterius. “Ah, kamu telah diajak bermain oleh si kecil rupanya.”
“Si kecil?” tanya Ardi. “Ya, arwah anak kecil yang suka menggoda para pendaki,” jawab si pria tua.
“Tapi jangan khawatir, dia tidak bermaksud jahat. Hanya kesepian dan ingin bermain.”
Pria tua itu kemudian menunjukkan jalan yang benar kepada Ardi. Sebelum berpisah,
ia berpesan, “Lain kali, jangan lupa meminta izin pada penunggu gunung sebelum mendaki. Mereka hanya ingin dihormati.”
Untuk waktu yang lama, Ardi tersesat dalam kabut. Waktu sepertinya telah berhenti.
Dia tiba-tiba menyadari cahaya di kejauhan. Ardi langsung mengikutinya.
Cahaya tersebut membawanya ke sebuah gua yang tersembunyi. Ardi menemukan tulisan kuno di dinding di dalamnya. “Siapa yang mencari, akan menemukan. Namun, tidak semua yang ditemukan dapat dibawa kembali.
Ardi kemudian mengetahui bahwa misteri Gunung Rajabasa jauh lebih dalam dari yang dia bayangkan.
Ilmu pengetahuan kontemporer tidak dapat menjelaskan sesuatu yang kuno dan magis.
Sejak saat itu, Ardi selalu melakukan ritual izin sebelum mendaki gunung mana pun. Pengalaman di Gunung Rajabasa mengajarkan mereka bahwa ada hal-hal di dunia
ini yang tak bisa dijelaskan dengan logika semata.
Bertahun-tahun kemudian, kisah tersebut menjadi legenda di kalangan para pendaki.
Gunung Rajabasa tetap menyimpan misterinya, menunggu para pendaki yang cukup berani untuk mengungkap rahasianya, namun juga cukup bijak untuk menghormati kekuatan alamnya.
Misteri Gunung Rajabasa merupakan fenomena yang perlu dikaji secara ilmiah dan
logis. Mungkin saja, banyak cerita gaib yang beredar disebabkan oleh fenomena alam yang belum sepenuhnya dipahami.
Dengan pendekatan ilmiah, kita bisa mengungkap fakta di balik mitos dan legenda, membuka wawasan baru tentang keunikan kawasan ini.(Dikisahkan Nada Fidiyah_Universitas Ahmad Dahlan di Koran Merapi)