Cerita misteri peri penunggu pohon gayam 4, ketika lewat dekat pohon gayam kepala dilempar batu

Bagian keempat cerita misteri peri penunggu pohon gayam, sebelumnya sudah diingatkan jangan lewat dekat pohon gayam, dan ternyata benar kepala dilempar batu.

Setelah sampai rumah Ririn lalu makan , habis makan lalu tidur tapi sampai lama tidak bisa tidur hanya memikirkan Endah Sari saja. Pukul 02.00 WIB baru bisa tidur.

Pagi harinya bekerja seperti biasa. Setelah ia mempunyai pacar Endah Sari rejekinya melimpah sebab setiap gajian disamping mendapat gaji dari kantor juga mendapat uang dari Endah Sari.

Malam Minggu berikutnya Ririn jugadatang ke rumah Endah Sari seperti biasanya mereka makan makan, masuk kamar dan bermesraan kemudian keluar ke ruang tamu waktu itu tersedia lat musik, gitar, orgen.

Kelihatannya gitar dipegang oleh remaja Gendruwo, orgen dimainkan oleh Wewe. Adapun yang nyanyi Ririn dan Endah Sari. Lagu-lagu yang dinyanyikan adalah Take my hand, Sewu Kuta, Widuri, Yen ing Tawang.

BACA JUGA:

https://cleaningkeeper.com/2025/01/03/cerita-misteri-suara-burung-hantu-jadi-pertanda-akan-ada-yang-meninggal/

Waktu musik dimulai datang 2 tuyul, Gendruwo, Setan, mereka menari-nari.
Kelihatannya mereka juga minum minuman keras.

Ada yang sempoyongan (mabuk) akan jatuh. Pukul 23.00 WIB kegiatan menyanyi selesai Ririn diantar oleh Endah Sari.

Empat tahun setelah Ririn mempunyai pacar Endah Sari Ririn menjadi wanita yang kaya. Ia sudah bisa membeli rumah, kendaraan, TV, dan alat alat rumah tangga.

Hubungan dengan Driatmaka agak renggang. Apalagi setelah Ririn kaya, karena Driyatmaka dianggap miskin tetapi pacaran masih berlangsung terus.

Pada suatu petang hujan rintik rintik, Ririn menitipkan kendaraan di rumah Tantenya dia sudah ditunggu oleh Driatmaka (pacarnya).

Kemudian Ririn pulang ke rumahnya mbonceng sepeda motor Driatmaka. Mereka lewat dekat pohon gayam.

Sebenarnya Ririn sudah mengatakan jangan lewat pohon gayam. Namun Driatmaka bilang : ”Tidak apa apa lewat dekat pohon gayam”. Maka keduanya berboncengan lewat dekat pohon gayam.

Pada waktu lewat dekat pohon gayam kepala Driatmaka merasa dilempar batu maka ia jatuh mata kirinya menjadi buta kepalanya pusing dan kakinya melepuh kena knalpot. Ririn ikut jatuh dan kakinya tertimpa sepeda motor bengkak.

Orang-orang berdatangan menolongnya dan Ririn serta Driatmaka dibawa ke rumah Ririn. Atas saran tetangganya Driatmaka dan Ririn dibawa ke rumah sakit.
Opname 10 hari Driatmaka dan Ririn minta pulang. Ririn kakinya masih bengkak.
Driatmaka kakinya sembuh tetapi mata kirinya kabur.

Untuk penyembuhan karena Ririn tau penyebabnya maka Ririn minta dicarikan orang pintar (dukun) . Karena waktu itu kakinya bengkaknya makin besar dan matanya Driatmaka makin kabur. Ayahnya Ririn mencari orang pintar di desa sebelah.

Ternyata ia mendapat dukun yang tahu alam ghoib.(Dikisahkan Drs Subagya di Koran Merapi) *

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *