Ayam Jago Kesayangan Gentayangan di Lokasi Tertabrak Sedan

JIKA sudah hobi, orang bisa melakukan apa saja. Termasuk hobi memelihara ayam jago. Bahkan bisa jadi kegemaran itu sampai dibawa mati. Kali ini cerita misteri tentang Sarbugi (semua nama samaran) bersama ayam jago kesayangannya.

Antara Sarbugi dengan ayam-ayam jago aduan miliknya, boleh dikatakan seperti tidak bisa dipisahkan. Namun dari sekian banyak ayam aduan miliknya, hanya Gonteng yang paling disayangi.

Minggu sore itu, seperti biasanya Sarbugi mendatangi arena adu ayam jago di desa tetangga, untuk mengadu ayam miliknya sekaligus berjudi.

Sorak-sorai penonton dan para botoh terdengar manakala Gonteng bertarung melawan Kriwil, ayam jago berbulu merah kehitaman milik Suroko.

Belum lagi ada yang kalah atau menang, arena adu ayam tersebut diendus Polisi. Tidak membuang waktu, Polisi melakukan gropyokan arena perjudian sabung ayam tersebut. Semua jadi berantakan, bubar menyelamatkan diri masing-masing.

Dengan sigap Sarbugi mendekap Gonteng, dibopong dan dibawanya lari terbirit-birit. Yang ada dalam pikiran Sarbukg hanyalah menghindar dari penangkapan Polisi.

Tanpa menengok ke kanan dan ke kiri, langsung saja Sarbugi menyeberang jalan yang tidak begitu ramai. Nahas nasib penggemar sabung ayam tersebut. Bersamaan dengan itu sebuah mobil sedan melesat dengan kencang dari arah barat.

Dueeer…! Sopir sedan tidak bisa menghindar. Tubuh Sarbugi bersama Gonteng, ayam jago aduan miliknya, tertabrak telak sedan tersebut. Seketika Sarbugi tewas di tempat kejadian. Begitu juga ayam jago kesayangannya. Darah Sarbugi dan darah Gonteng menyatu, membasahi aspal jalan.

Sejak adanya kecelakaan maut itu, banyak terjadi cerita misteri. Beberapa kejadian aneh muncul, tidak masuk akal, terjadi di penggal jalan tersebut.

Seperti kisah yang dialami Pak Kusrin, seorang pengendara becak. Suatu malam diminta mengantar seorang laki-laki ke jalan Citarum.

Sampai di tempat yang diminta, Pak Kusrin menghentikan becaknya. Mempersilakan penumpangnya untuk turun. Betapa kagetnya. Pak Kusrin tidak melihat ada penumpang laki-laki duduk di jok becaknya. Yang dia temui hanya seonggok bangkai ayam jago yang baunya sudah teramat sangat busuk.

Kejadian lain dialami Tarko, seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi Sarbugi tertabrak mobil. Di tengah malam yang sunyi, Tarko sering mendengar suara ayam berkokok keras sekali.

Penasaran, suatu malam Tarko ingin mengetahui ayam berkokok di tengah malam tersebut. “Hiii…ayam jago itu kepalanya berwujud kepala seorang laki- laki”, tutur Tarko dengan badan menggigil karena ketakutan. (Sebagaimana dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *