Kisah cerita misteri anak bernama Joni hilang dan ia diduga diculik penjahat.
Namun ternyata tewas Koni secara misterius dan jasadnya ditemukan di tempat wingit.
Ini menjadi cerita misteri karena penemuan jasad Joni pun berlangsung secara misterius.
Suatu hari, warga di sebuah desa heboh. Gara-garanya, ada kabar seorang anak hilang setelah bermain. Biasanya si anak, Joni (nama samaran) sudah pulang pada siang hari, tapi hingga sore hari tidak juga muncul.
Keluarga bersama warga desa pun langsung melakukan pencarian ke seluruh penjuru desa.
Mereka pikir si Joni diculik orang, karena saat itu memang tengah marak isu penculikan terhadap anak . Tapi setelah ditanyakan pada teman-teman bermainnya, tak ada yang melihat Joni diajak pergi orang.
Makin khawatir kedua orangtua si Joni. Cemas anak mereka kenapa-kenapa.
Kabar hilangnya terdengar sampai telinga Pak Kasno (bukan nama sebenarnya). Saat itu ia tengah mencari rumput di pinggir kampung. Tiba-tiba seperti ada yang menuntun untuk berjalan ke suatu tempat.
Dari kejauhan Pak Kasno melihat sepeda yang biasa dipakai bermain si Joni tergeletak di sebuah tempat wingit. Pak Kasno mendekat dan dilihatnya si Joni duduk di samping sepedanya.
Tapi si Joni hanya diam saja. Wajahnya terlhat pucat.
“Ayo pulang Joni, kedua orangtuamu mencarimu dari tadi,” ajak Pak Kasno.
Si Joni tak menjawab. Pak Kasno pun mengulang kembali ajakannya. Si Joni tetap hanya diam saja.
Gagal membujuk si Joni untuk pulang, Pak Kasno bergegas menuju ke kampung. Ia menemui orangtua si Joni dan warga desa yang masih bingung mencari-cari.
“Pak…pak, si Joni ada di seberang sungi pojok kampung. Ia duduk di bawah pohon randu, saya ajak pulang tidak mau,” kata Pak Kasno tergopoh-gopoh.
Mendapat kabar dari Pak Kasno, seluruh warga kampung pun berbondong-bondong ke tempat yang dimaksud. Mereka tahu, tempat tersebut memang dikenal wingit dan tidak sembarang orang berani ke sana.
Namun sampai di tempat, hanya ada sepeda yang tergeletak. Mereka tak menemukan si Joni. Ketika melihat sepedanya, kedua orangtua si Joni langsung tahu itu sepeda milik anaknya.
Semua orang memanggil-mangghil nama Joni, tapi si anak tidak juga muncul.
Pak Kasno lalu bercerita kalau tadi ia sempat melihat si Joni di samping sepeda itu. Kemudian mengajaknya ngobrol tapi tak ada respon, si Joni hanya diam saja.
Orangtua si Joni hanya bisa terdiam. Ia sedih mendengar cerita Pak Kasno.
Tiba-tiba orang yang berkumpul di dekat sepeda kaget mendengar ada yang berteriak, “Haii… si Joni ada di sini.”
Tak jauh dari tempat tersebut, si Joni ditemukan dalam keadaan terbujur kaku. Jenazah si Joni pun dibawa pulang untuk dirawat dan dimakamkan.
Tidak ada yang tahu secara persis, penyebab meninggalnya si Joni di tempat wingit tersebut.
Kedua orangtua si Joni meski samgat berduka, tetap berusaha tabah dan mengikhlaskan kepergian anak tercinta itu. (Seperti dikisahkan Heru Prasetyo di Koran Merapi) *